Nah ini dia!!
Jadi kalo saya begini bukan karena dukung si anu, kalo saya begitu tidak melulu disebabkan……..
Ah sudahlah, zaman sekarang mah kebanyakan ribet nya.
Seorang teman menulis status di akun Facebook-nya sebagai berikut:
Dalam politik, kalau kita tidak setuju Jokowi apakah artinya kita ada di pihak Prabowo? Kalau kita tidak pas dg gaya Ahok, apakah artinya kita pro H. Lulung? Padahal banyak org yg tidak percaya pada Jokowi, tapi juga tidak yakin pada Prabowo. Ada banyak yang gak suka Ahok, tapi juga eneg pada H. Lulung.
Mengkotakkan masyarakat hanya pada dua kategori (pro Jokowi vs pro Prabowo, dan pro Ahok vs pro H. Lulung) adalah cara pikir yang serampangan, seolah-olah publik dianggap sebagai bilangan biner 0 dan 1, kalau tidak hitam ya putih. Hanya itu. Kalau anda tidak setuju dengan kubu yang satu, maka anda dianggap sebagai pendukung kubu yang lain. Jika jagoannya dikecam maka si pengecam dianggap pro kubu sebelah. Ini logika yang salah, namun nyatanya inilah kondisi yang terjadi pada saat ini, khususnya bagi netizen yang aktif di dunia maya (netizen).
Lihat pos aslinya 350 kata lagi
it's my point of view 
gue juga bimbang dan resah ;p
tapi mendingan mah gue diem aja deh, ngomongin politik kaga ada abisnya… yang penting kita masih bisa makan enak aja udah Alhamdulillah ya mamah Etty…. *tsaaah*
Salah satu alasan malas nulis apa2 soal politik.
gw pun malas Yan, abisnya kita kritik sedikit langsung diserbu fans fanatik. padahal kritik bukan berarti gak sayang loh..
Betul. Kan kita maksudnya kritik juga utk masukan mereka.
No more to say, selain setuju banget Et!
*toss Dada*
Tidak suka Jengkol bukan berarti suka Pete! NGGA SUKA DUA2nya!
Tapi namanya politik bukan kayak makanan, calonnya cuma dua, dan katanya gak boleh golput, jadi deh pas pilpres mau gak mau kan harus menentukan pilihan gitu loh hahahaha.
Kalo soal Ahok n Haji Lulung… males komennya, soalnya org jadi suka double standard. Misalnya Ahok ngomong bahasa toilet dibilang ga pny etika, tapi anggota DPRD ngomong bahasa kebun binatang, pada diem-diem aja blaga begok.